Silantra - Metalasia
Silantra
Kisah panglima perkasa
punya kuasa tujuh petala
Dibantu azimat pendinding pusaka
seteru digempur bak ribut melanda.
Bahtera belayar dilautan bara
membawa angkatan tentera
dentuman dilangit
guruh menyabung petanda silantra amuk bertarung
silantra mengamuk.
Hala tujuan,ke negri katari
tanah asing penuh mistri, kuasa ghaib pertahan daerah
Choir: Niat menakluk maut padahnya.
Tibanya silantra
ke bumi katari
serangan dibuat sana sini
semboyan mara, terus dinobatkan
hancurlah kota dibinasakan.
Silantra kisah panglima perkasa
digeruni lawan pabila mengganas
gerakan kersani, melibas pantas
nyawa dan badan pasti terpisah
Tok'ra si alamar penuh kesaktian
sekian lama berkuasa di bumi katari
tidak diduga silantra berkuasa, bermula epik penuh tragedi...
Kekejaman - Rockers
Saksikanlah keadaan mereka
Yang belum tentu nasibnya
Hidup di dalam ketakutan
Terbiar dan sengsara
Oh betapa sedih rasanya
Hidup mereka yang teriksa
Bayangkanlah kehidupan mereka
Yang penuh dengan kezaliman
Kerana maruah dan kuasa
Sanggup membunuh sesama
Oh betapa sedih rasanya
Hidup mereka yang tersiksa
Kekejaman manusia...oh
Kekejaman manusia
Tiada batasnya
Bilakah masanya kan tiba
Hapuskan segala sengketa
Apakah mereka lupa
Hidup ini sementara
Akar dan Bumi - Amuk
Tinggi-tinggi kelapa bali
Kental berdiri
Akar di bumi
Walau bermusim di terik mentari
Tidak sekali lupakan diri
Bila menari dongak ke langit
Langkah mu sumbang salahkan bumi
Silap sendiri tak dipeduli
Terbiar sudah membuta tuli
Baru tengadah menyesal diri
Ikutkan rasa kelak binasa
Kerasnya hati membawa mati
Pentingkan dosa sumpah bertakhta
Megah ilusi mejadi mimpi
Panasnya diri bagai dibakar api
Tinggi-tinggi kelapa bali
Walaupun tinggi kental berdiri
Tidak pernah lupa diri
Tidak pernah megah diri
Mencengkam akar di bumi
Rimbun-rimbun daun dedalu
Tinggi di atas sombongkan diri
Pandang langit lupa bumi
Menumpang menunggu mati
Ella - Permata Biru
Permata biru usah biarkan dirimu
Disaluti lumpur dan debu kota
Permata biru berhati-hatilah selalu
Usah kau lontarkan dirimu ke lembah hina
Engkau yang dinilaikan setinggi permata
Rela membiarkan dirimu tercela
Dengan jutaan sanjungan yang kau terima
Engkau mudah merasa bangga mengapa
Permata biru usah biarkan dirimu
Disaluti lumpur dan debu kota
Permata biru berhati-hatilah selalu
Usah kau lontarkan dirimu ke lembah hina
Seharusnya kau sedar
Dirimu sungguh berharga
Tiada dapat ditukarkan harta benda
Awasilah selalu segala tingkah dan laku
Demi kebahagian menunggumu
Usah kau terus menghayalkan dirimu
Dengan kata-kata pujian yang palsu
Segalanya akan serta merta pudar
Tiba waktu dan ketika sedarlah
Terhenti Lamunan - Aris Aritawan
Entah mengapakah hatiku bergetaran
Bila bertemu lagi oh! kekasih lama
Ku cuba selindungkan api keresahan
Namun perasaan ini berapi di dalam
Ku kira angkau sudah melupakan
Kerna itulah engkau nampak tenang
Lainlah aku walau ketika ini
Masih membara ingatanku terhadapmu
Ku singkap kenangan dulu
Sewaktu kasih berputik
Kugenggam erat tanganmu
Kau tunduk sembunyikan wajah
Namun dapat aku meneka hatimu
Sehati denganku
Lalu kau mendongak berbalas renungan
Dan dengan perlahan tangan kau lepaskan
Kau pun berlalu dalam kepekatan malam
Tinggal aku seorang
Terhenti lamunan bila ku dikejutkan
Engkau dipimpin pergi oleh seseorang
Dalam keterpaksaan kau melangkah kaki (pergi)
Namun sempat jua kau menoleh ku disini